Jumat, 15 Januari 2010

Renunganku pada Almamerku (MAN 1 Bandar Lampung)

Sweet Story
in MAN 1 (Model) Bandar Lampung



MAN 1 (Model) Bandar Lampung adalah madrasah yang terletak di Jalan Letkol Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung. Letaknya lumayan strategis plus terjangkau walaupun muncul asumsi bahwa sekolah-sekolah yang ada di Sukarame itu mewah alias mepet sawah, he.. Hal ini memang karena areal ini banyak dimanfaatkan untuk ladang persawahan. Tapi bagiku di sinilah letak keistimewaan sekaligus keunikan sukarame sebagai lokasi tujuanku meneruskan sekolah di tingkat atas.

Ketika aku tinggal disana untuk kurun waktu kurang lebih 3 tahun, daku tinggal di Boarding School of MAN 1 Bandar Lampung dan otomatis aku pun take jurusan agama. Selain sudah menjadi pilihanku juga karena mulai letinganku (read, angkatanku) siswa yang tinggal di asrama wajib memilih jurusan IAI (Ilmu Agama Islam) yang sepertinya saat ini sudah changed menjadi RMBI. Aku juga bingung kenapa mesti diubah seperti yang tampak saat ini. Coz, biasanya berubahnya nama tidak mustahil diilhami oleh maksud tertentu bahkan ironisnya berimplikasi pada perubahan sistem yang ada di dalamnya yang justru tidak semujarap sistem sebelumnya. Padahal sudah terbukti bagus dan mampu menelurkan graduaters yang unggul dengan sistem yang telah berjalan selama ini. Namun jika terobohan baru ini menjanjikan dan mampu merenovasi sistem yang ada menjadi lebih baik maka aku yakin langkah ini akan diamini oleh semua jebolan MAK termasuk diriku. Dan semoga demikian adanya,,

Tadi pagi ada seorang santriwati yang sempat cerita kepadaku mengenai kondisi Boarding School saat ini. Terlepas dari subjektivitas penilaian yang ia lakukan, sedikit banyak aku bisa menangkap dan mengetahui gambaran kondisi almamaterku saat ini. Dia bertutur bahwa asrama saat ini tak ubahnya hanya seperti kos-kosan yang tidak lagi terkandung di dalamnya ruhul ta'allum yang tinggi. Demikian kira-kira penuturannya padaku. Aku juga tidak mengetahui langsung kenapa hal itu bisa terjadi, mengingat kondisi asrama ketika aku masih nyantri as far as good, ya andaikata ada perubahan dari tahun-tahun seblumnya aku kira ini dapat ditolerir. Mendengar curhatan dari Ukhty tadi sedikit membuat hatiku sedih karena almaterku yang selama ini terkenal baik dan mampu menghantarku hingga aku bisa meneruskan kuliah di perguruan tinggi harus berubah dari kondisi semula membuatku tergelitik untuk menulis curhatanku di laman ini.

Sebagai alumni termuda, aku dan temen-temen tentunya berharap agar Asrama yang kala itu menjadi kawah condrodimuko untuk menggoreskan tinta sejarah dalam eposide hidup kami tetap menjadi sebuah almamater yang unggul dan terpercaya untuk mengemban amanat sebagai pencetak kader-kader pemimpin umat. Perubahan nama saat ini harus dijadikan motifasi untuk merangsang perkembangan mutu asrama itu sendiri. Bukan malah mencoreng nama baik instansi karena ketidakmampuan meongoptimalkan semua sarana yang telah terpenuhi dan memadai. Aku hanya bisa memohon kehadirat ilahi robby, jadikanlah almaterku sebagai sebuah lembaga yang membuat bangga para lulusannya lantaran keunggulan dan prestasi yang ditorehkannnya. Semoga niat baik para orangtua murid untuk meyekolahkan putra-putrinya demi sebuah obsesi agar mereka menjadi insan yang kamil dan berdaya guna terwujukan. Amien ya robbal 'alamin,,,

Jogjakarta, 15 Januari 2010,
Zakaria, Graduater of MAN 1 Bandar Lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jazakumullahu khairan katsiran...